Sudah selayaknya sebagai seorang muslim
kita harus melaksanakan segala macam aktivitas di dunia ini atas dasar
ibadah kepadaNya. Namun tahukah kita bahwa ada empat macam kriteria
amalan yang disukai Allah apabila kita mengerjakannya.
Pertama, amalan tersebut harus dikerjakan dengan ikhlas. Ikhlas di sini masih dibagi lagi menjadi 3 hal.
Ikhlas dalam niat, berarti keputusan kita untuk memulai mengerjakan amalan tersebut sudah berdasarkan keinginan pribadi kita tanpa ganjalan di hati dan dengan mengharap Ridlo Allah tentunya.
Ikhlas dalam perbuatan, tidak jarang rasa tidak ikhlas muncul ketika kita sedang mengerjakan aktivitas amalan tersebut. Maka kita harus senantiasa berusaha mengingat niat awal kita yang ikhlas dan tetap mengingat bahwa amalan kita didasarkan pada keinginan kita untuk beribadah pada Allah SWT.
Ikhlas dalam hasil. Sifat riya’ muncul karena kita kurang terampil dalam mempertahankan keikhlasan pada akhir aktivitas amalan kita. Keinginan agar amalan kita diketahui, menyombongkan diri, pamer merupakan ciri ciri kurang ikhlas dalam hasil. Untuk itu kita harus senantiasa waspada atau amalan kita akan sia sia.
Ikhlas dalam niat, berarti keputusan kita untuk memulai mengerjakan amalan tersebut sudah berdasarkan keinginan pribadi kita tanpa ganjalan di hati dan dengan mengharap Ridlo Allah tentunya.
Ikhlas dalam perbuatan, tidak jarang rasa tidak ikhlas muncul ketika kita sedang mengerjakan aktivitas amalan tersebut. Maka kita harus senantiasa berusaha mengingat niat awal kita yang ikhlas dan tetap mengingat bahwa amalan kita didasarkan pada keinginan kita untuk beribadah pada Allah SWT.
Ikhlas dalam hasil. Sifat riya’ muncul karena kita kurang terampil dalam mempertahankan keikhlasan pada akhir aktivitas amalan kita. Keinginan agar amalan kita diketahui, menyombongkan diri, pamer merupakan ciri ciri kurang ikhlas dalam hasil. Untuk itu kita harus senantiasa waspada atau amalan kita akan sia sia.
Kedua, amalan tersebut
harus dikerjakan dengan benar. Amalan yang benar adalah tentu saja
sesuai dengan Al Quran dan Hadist. Tidak dikurangi dan tidak pula
dilebih lebihkan.
Ketiga, amalan tersebut
harus berkualitas. Sebuah amalan kecil yang dikerjakan terus menerus
lebih berkualitas daripada amalan besar namun hanya dikerjakan sekali.
Kualitas amalan kita juga ditentukan oleh kesinambungannya.
Keempat, amalan tersebut hendaknya memberikan dapak positif bagi diri sendiri dan orang lain.
Original From : http://m-wali.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-readmore-otomatis-pada.html#ixzz1jUF1bW00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar